Senin, 25 April 2016

KETERANGAN TENTANG WAJIBNYA BERMADZHAB (TAQLID) KEPADA SALAH SATU MADZHAB EMPAT

Dalam kitab Hidayatus Saary Ila Dirosatil Bukhori - Muqaddimah Syarah Shohih Bukhori karya Al-Muhaddits Imdadul Haq As-Silhaty Al-Bangladisyi disebutkan :

وقال الشيخ ابن الهمام فى آخر التحرير؛ ولما اندرست المذاهب الحقة إلا هذه الأربعة ، كان إتباعها إتباعا للسواد الأعظم والخروخ عنها خروجا عن السواد الأعظم ، وأيضا قال فيه لأن الناس لم يزالوا من زمان الصحابة الى أن ظهرت المذاهب الأربعة يقلدون من اتفق من العلماء من غير نكير من أحد يعتبر إنكاره ، ولو كان باطلا لا نكروه

Berkata Asy-Syaikh Ibnul Himam di akhir kitab karangannya : ketika madzhab mazhab yang haq (pada jaman dulu) telah habis dan menyisakan madzhab empat, maka mengikuti mereka (madzhab empat) ini seperti mengikuti As-Sawaadul A'dhom (golongan mayoritas yang selamat), dan keluar darinya berarti keluar dari As-Sawaadul A'dhom.
Beliau melanjutkan karena umat islam sejak zaman shahabat sampai lahirnya madzhab empat merka senantiasa TAQLID (mengikuti) kepada ulama yang telah disepakati keilmuannya dengan tanpa ingkar dari seseorang yang disebut sebut keingkarannya, walaupun perkara tersebut bathil mereka tidak mengingkarinya (karena keterbatasan ilmu mereka).

وأيضا قال فيه إعلم أن في الأخذ بهذه المذاهب الأربعة مصلحة عظيمة ، وفى الإعراض عنها كلها مفسدة كبيرة ، وقال الشيخ ابن الهمام فى فتح القادر؛ انعقد الإجماع على عدم العمل بالمذاهب المخالفة للأئمة الأربعة ، وقال ابن حجر المكى فى فتح المبين ؛ أما فى زماننا فقال أئمتنا لا يجوز تقليد غير الأئمة الأربعة الشافعى ومالك وأبى حنيفة وأحمد بن حنبل ، وقال الطحاوى من كان خارجا عن هذه الأربعة فهو من أهل البدعة والنار

Asy-Syaikh Ibnul Himam melanjutkan : ketahuilah sesungguhnya mengikuti madzhab empat ini terdapat mashlahah (kebaikan) yang agung, dan menentangnya adalah kerusakan yang besar.
Berkata Asy-Syaikh Ibnul Himam dalam kitab Fathul Qodir : telah sah kesepakatan ulama dalam masalah TIDAK BOLEH mengikuti madzhab yang menyelisihi (berbeda) terhadap madzhabnya imam yang empat.
Berkata Asy-Syaikh Ibnu Hajar Al-Maky dalam kitab Fathil Mubin Adapun di zaman kita berkata para imam (guru) kita : TIDAK BOLEH taqlid kepada SELAIN madzhab empat , Imam Asy-Syafi'i, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad Bin Hambal.
Ath-Thohawi berkata : Barangsiapa yang keluar dari madzhab empat ini maka termasuk ahli bid'ah dan ahli naar.

Dikutip dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah KTB (PISS-KTB)

كل من الأئمة الأربعة على الصواب ويجب تقليد واحد منهم ومن قلد واحدا منهم خرج من عهدة التكليف وعلى المقلد أرجحية مذهبه أو مساواته ولايجوز تقليد غيرهم فى إفتاء أو قضاء. قال ابن حجر ولايجوز العمل بالضعيف بالمذهب ويمتنع التلفيق فى مسألة كأن قلد مالكا فى طهارة الكلب والشافعى فى مسح بعض الرأس ـ اهـ إعانة الطالبين الجزء ١ الصفحة ١٧

"Setiap imam yang empat itu berjalan dijalan yang benar maka wajiblah bagi umat islam untuk bertaqlid kepada salah satu diantara yang empat tadi sebab orang yang sudah bertaqlid kepada salah satu imam yang empat tersebut maka ia telah terlepas dari tanggungan dalam keagamaan dam orang yang bertaqlid haruslah yakin bahwqa madzhab yang ia ikuti itu benar dan sama benarnya dengan yang lain serta tidak boleh bertaqlid kepada madzhab lain selain madzhab yang ia ikuti, seperti apa yang dikatakan oleh ibnu hajar alhaitami: tidak boleh seseorang yang menganut suatu madzhab berbuat talfiq (mencampur adukkan madzhab untuk mencari yang ringan-ringan) misalnya mengikuti imam malik yang mensucikan anjing dan juga mengikuti imam syafi'ie dalam membasuh sebagian kepala dalam berwudu''. I'anatut Tholibin I/17.

ومن لم يقلد واحدا منهم وقال أنا اعمل بالكتاب والسنة مدعيا فهم الأحكام منهما فلا يسلم له بل هو مخطئ ضال مضل سيما في هذا الزمان الذى عم فيه الفسق وكثرت الدعوى الباطلة لأنه استظهر على أئمة الدين وهو دونهم في العلم والعمل والعدالة والاطلاع

"Dan barangsiapa yang tidak mengikuti salah satu dari mereka (Imam madzhab) dan berkata "saya beramal berdasarkan alQuran dan hadits", dan mengaku telah memahami hukum-hukum alquran dan hadits maka orang tersebut tidak dapat diterima, bahkan termasuk orang yang bersalah, sesat dan menyesatkan terutama pada masa sekarang ini dimana kefasikan merajalela dan banyak tersebar dakwah-dakwah yang salah, karena ia ingin mengungguli para pemimpin agama padahal ia di bawah mereka dalam ilmu, amal, keadilan dan analisa". Tanwiir Al-Quluub 74-75

Wallaahu A'lam

Imam Tontowi
66253

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

85. HUJAN SAAT SHALAT JUM'AT DIJALAN

📚🅜🅐🅢🅐🅘🅛 🅢🅐🅝🅣🅡🅘📿 PERTANYAAN Kang santri yang shalat jum'atnya di jalan raya tiba-tiba turun hujan. Apa yang harus dilak...