NIKAH : Hukum Janda Menikah Saat Hamil

202. SOAL :

Bagaimana hukumnya pernikahan janda yang hamil setelah selesainya iddah dengan perhitungan tiga kali persucian, yang masa hamilnya belum mencapai empat tahun, dan janda tersebut mengakui bahwa kehamilannya melalui zina ?

JAWAB :

Tidak sah, karena janda tersebut masih berada dalam iddah hamil dikarenakan kandungannya yang belum mencapai 4 (empat) tahun tersebut masih mungkin dihubungkan dengan suami yang menceraikannya.
Sedangkan pengakuan zina dari janda tersebut tidak mengakibatkan penentuan bahwa kehamilannya sebab zina.

Keterangan dari Kitab :
~ Fathul Mu'in halaman 117 / Hamisy I'anatut Tholibin IV / 49
~ Al-Mahalli 'Alal Minhaj IV / 43

وعبارته ؛ فرع : يلحَق ذا العِدَّة الوَلدِ إلى أرْبَع سِنينَ مِنْ وقْتِ طَلاقِه لا إن أَتَتْ بِه بَعْدَ نِكاحٍ لِغَيْرِ ذي العِدَّةِ وإِمْكانِ لأن يكونَ مِنه بأن أَتَت به لستة أشْهُر بَعْدَ نِكاحِه ـ اهـ فتح المعين ص ١١٧

________________________

وعبارته ؛ (فَصْلٌ عِدَّةُ الْحَامِلِ بِوَضْعِه) أَيْ الْحَمْلِ قَالَ تَعَالَى: ـ وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ ـ (بِشَرْطِ نِسْبَتِهِ إلَى ذِي الْعِدَّةِ وَلَوْ احْتِمَالًا كَمَنْفِيٍّ بِلِعَانٍ) فَإِذَا لَاعَنَ الْحَامِلَ وَنَفَى الْحَمْلَ انْقَضَتْ عِدَّتُهَا بِوَضْعِهِ، وَإِنْ انْتَفَى عَنْهُ فِي الظَّاهِرِ لِإِمْكَانِ كَوْنِهِ مِنْهُ، وَالْمَرْأَةُ مُصَدَّقَةٌ فِي انْقِضَاءِ الْعِدَّةِ عِنْدَ الْإِمْكَانِ، فَإِنْ لَمْ يُمْكِنْ نِسْبَةُ الْحَمْلِ إلَى صَاحِبِ الْعِدَّةِ فَلَا تَنْقَضِي بِوَضْعِهِ كَأَنْ مَاتَ صَبِيٌّ لَا يَنْزِلُ ـ اهـ شرح المحلى على المنهاج الجزء الرابع ص ٤٣

® Hasil musyawarah Jam'iyyah Riyadlotut Tholabah ponpes Al-Falah Ploso Mojo Kediri
*Tuhfatur Rohabah 1 : 98 - 99

© posted by Salafiyyah Ma'had